KENDATI digoyang ombak dan harus menempuh perjalanan melintasi Selat Gaspar selama lima jam, namun tidak menyurutkan niat rombongan mahasiswa Program Studi DIII Perikanan Universitas Bangka Belitung yang membawa dua bidang peminatannya, yaitu Teknologi Budidaya Perairan dan Manajemen Bisnis Perikanan untuk menapakkan kaki di negeri asal 'Laskar Pelangi' ini. Potensi perikanan dan keelokan alam Belitung telah memikat kami untuk terus menapakkan langkah menyusuri pantai dan menggali lebih dalam kekayaan alam Belitung. Pantai Tanjung Kelayang merupakan obyek wisata yang pertama kami kunjungi.

Selain pasirnya yang putih bersih, birunya air laut dan semilirnya angin mampu melenakan kami untuk sejenak keluar dari rutinitas kampus. Keindahan yang sempurna juga berhasil dihadirkan Pantai Tanjung Tinggi. Bebatuan yang berserakan di bibir pantai menjadi mozaik luar biasa, dan menjadi daya tarik tersendiri dari pantai yang senantiasa dipadati pengunjung untuk melepaskan penat ini. Selepas Dzuhur, kami yang mulai kegerahan di musim pancaroba mengalihkan perhatian ke pemandian alam Tirta Merudang yang berair bening dan sejuk, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Pantai Tanjung Tinggi. Setelah puas, kami pun melanjutkan perjalanan dan mengakhiri kunjungan terakhir, tepatnya 20 Mei 2008 dengan memandang sunset di Pantai Tanjungpendam.

Kunjungan Mahasiswa D3 Perikanan UBB ke CV Laut Jaya

Setelah puas menikmati pesona alam Belitung di hari pertama, pagi itu, 21 Mei 2008, kami mendapatkan tambahan wawasan sekaligus pencerahan tentang potensi Perikanan Belitung oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Belitung, Ir. Marwan Syaukani, MSc, bertempat di aula DPK Kabupaten Belitung.

Disempatkan pula untuk penandatangan kerjasama (MoU) antara DPK Belitung dengan Diploma III Perikanan UBB. Bahkan dengan segala kerendahan hati beliau, bersedia menjadi 'guide' dan mengiringi kami mengunjungi sejumlah tempat yang menjadi tujuan utama kami ke Belitung.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah industri pengolahan ikan CV Laut
Jaya yang bergerak di bidang eksport fillet ikan segar yang terletak di kawasan terpadu Pelabuhan Nusantara. Sempat kedinginan di dalam cold storage, sebelum kemudian kami melanjutkan penjelajahan kami ke Pelabuhan Nusantara. Yang sangat menggembirakan, disini kami dijamu dengan baik oleh Kepala Pelabuhan Nusantara Bapak Arif R Lamatta dan malahan berkesempatan berfoto bersama.
Kunjungan selanjutnya adalah Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung Rusa Membalong Belitung. Meskipun proyek pembangunannya belum kelar, namun kami
tetap mendapatkan 'sesuatu' yang berharga untuk direnungkan. Betapa tidak, BBI ini memiliki kekhasan tekstur tanah yang porous dan sumber air dari kolong bekas penambangan timah yang sudah berumur puluhan tahun. Dan ini yang kami sebut TANTANGAN DIPLOMA III PERIKANAN, MEMANDANG SISA MENJADI POTENSI !.

Perjalanan kami lanjutkan ke Balai Benih Ikan Pantai. Disini kami mendapat tambahan wawasan tentang budidaya ikan laut, seperti pembenihan kerapu macan
dan kultur pakan alami. Kendati kecewa tidak bisa ke Tanjung Binga yakni tempat workshop pengolahan ikan milik DPK Kabupaten Belitung, namun kami cukup puas bisa mendarat di pulau dengan berjuta kejutan ini. (tim)